Pada sistem pendingin umumnya memiliki prinsip kerja yang sama, baik itu pada AC Konvensional, Chiller, Coolroom dan lain-lain.
Ada 3 komponen penting yang dimiliki pada sistem pendingin, di antaranya adalah Kompresor, Evaporator dan Kondensor. masing-masing komponen ini memiliki perannya masing-masing agar dapat terpenuhinya prinsip kerja pada sistem pendingin itu sendiri:
Prinsip Kerja AC :
Kompresor memampatkan refrigeran bertekanan tinggi melalaui pipa kapiler/expansi sehingga menjadi uap yang bertekanan rendah yang akan melewati coil evaporator yang bersirip, lalu kipas pada indoor menghembuskan udara yang akan mengakibatkan udara yang dihasilkan menjadi sejuk. proses ini kan terjadi secara terus menerus.
Prinsip Kerja AC :
Kompresor memampatkan refrigeran bertekanan tinggi melalaui pipa kapiler/expansi sehingga menjadi uap yang bertekanan rendah yang akan melewati coil evaporator yang bersirip, lalu kipas pada indoor menghembuskan udara yang akan mengakibatkan udara yang dihasilkan menjadi sejuk. proses ini kan terjadi secara terus menerus.
1. Kompresor
Kompresor adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyalurkan refrigeran (freon) ke seluruh sistem melalui dua buah pipa yaitu Tekan (Discharger) dan Hisap (Succion).
2. Evaporator
Evaporator adalah berupa pipa yang dilengkapi dengan sirip-sirip aluminium dan motor fan yang berfungsi sebagai penyerapan panas dari dalam ruangan.
3.Kondensor
Kondensor adalah Alat yang berfungsi untuk menurunkan tekanan refrigeran dari gas menjadi cair yang kemudian di tekankan kembali oleh Kompresor melalui pipa kapiler menuju evaporator.
Setelah mengetahui bahagian dari komponen utama di atas, pada sistem pendingin juga diperlukan yang namanya komponen pendukung yang berfungsi sebagai pelindung dari komponen utama, di antaranya adalah :
1. Strainer
Strainer atau saringan berfungsi untuk menyaring kotoran yang ikut terhisap dalam sistem refrigeran ketika melalui pipa kapiler dan dapat mengganggu sistem itu sendiri. biasa kan untuk melakukan flushing setelah melakukan pengelasan pada sistem.
2. Accumulator
Accumulator merupakan alat yang berfungsi menampung sementara cairan refrigeran bertempratur rendah dan pelumas (oli) yang akan mempermudah kerja kompresor karena accumulator juga berfungsi untuk mengkondisikan wujud gas dari refrigeran itu sendiri.
3. Pelumas ( Oli )
Fungsi dari oli bagi kompresor ac adalah untuk menghindari terjadinya gesekan yang dapat menyebabkan terjadinya aus. kalau kita membeli unit kompresor baru ( AC Split atau sejenisnya ) biasanya oli sudah terisi langsung dan sudah bisa dipasang sebagai pengganti unit kompresor yg mau di ganti.
4. Fan atau Blower
Fan pada AC bisa kita bagi atas dua bagian yang tidak dapat dipisahkan, yaitu bagian yang terletak di dalam ruangan (Indoor) dan yang terletak di luar ruangan (Outdoor). masing-masing unit ini mempunyai peranan perting masing-masing.
Fan Indoor berfungsi untuk menghembuskan suhu dingin kedalam ruangan melalui sirip-sirip coil. sedangkan Fan Outdoor berfungsi untuk mendinginkan suhu refrigeran yang terletak pada kondensor.
Berikutnya kita juga perlu mengetahui komponen kelistrikan yang terdapat pada AC diantaranya:
1. Thermistor
Thermistor adalah alat pengatur suhu yang berfungsi untuk mengatur kerja kompresor. saat kita mengatur suhu AC ruangan pada suhu 17'C sedangkan suhu ruangan masih di atas suhu diatas, ketika suhu tercapai makan thermistor akan memutus arus kompresor melalui relay indoor. ketika suhu naik maka thermistor akan menyambung kembali arus untuk menghidupkan kompresor kembali.
2. Modul
Modul ini berfungsi untuk mengatur semua kinerja pada unit.
3. Kapasitor
Kapasitor pada AC Split memiliki fungsi sebagai starting penggerak Fan Blower (Indoor/outdoor) dan Kompresor.
4.Overload
Overload pada AC split atau sejenisnya biasanya sebagai pengaman apabila terjadi gangguan pada kompresor, kerja overload berdasarkan sensor panas yang terbuat dari bimetal (dua logam berbeda). apabila suhu kompresor terlalu panas maka overload akan membuka sehingga arus menuju kompresor akan terputus dan begitu pula sebaliknya.
Yang terakhir adalah Refrigeran atau yang biasa disebut Freon. zat yang dapat berubah wujud dari gas menjadi cair dan sebaliknya cair menjadi gas. refrigeran akan bersikulasi secara terus menerus melalui kompresor, kondensor, pipa kapiler dan evaporator. apabila tidak ada kebocoran pada sistem maka Freon tidak perlu ditambah. sebelumnya Freon yang umum digunaka adalah R22. namun seiring berkembangnya kemajuan demi menjaga lingkungan dikeluarkan jenis baru (R410a dan R32)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar